Bahasa, Sastra, dan Pendidikan

Catatan: Muzzamilah

Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan, bahasa pemersatu antar suku, ras, dan agama. Bahasa nasional yang telah diiklarkan saat 28 Oktober 1928 pada pasal ketiga yang berbunyi “Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia”. Kini Penggunaan bahasa Indonesia sangat dipengaruhi aspek-aspek luar seperti bahasa asing, prokem dan atau bahasa gaul, bahasa daerah, dan sebagainya. Walaupun bahasa nasional Indonesia hanya satu, tetapi setiap orang memiliki ragam bahasa yang berbeda-beda dalam menggunakan bahasa Indonesia.

Kini pengetahuan mengenai bahasa Indonesia sudah sulit kita jangkau dan harapkan kepada para pelajar.  Bahasa Indonesia yang mereka gunakan tidak lain adalah bahasa ragam santai, yang mana tidak memperhatikan kaidah bahasa yang benar. Walau hal itu bukan kendala besar karena sifat bahasa yang selalu berkembang tetapi hal ini membawa bahasa Indonesia menuju arah ketidakjelasan. Maksudnya perlu pembinaan atau pengajaran khusus mengenai bahasa Indonesia, agar bahasa Indonesia tetap pada koridor yang semestinya dan dapat dipertanggungjawabkan karena bahasa Indonesia adalah jati diri dan identitas bangsa.

Sastra merupakan hasil dari pemikiran manusia, argumen, pendapat, ataupun opini dan curahan hati semuanya dapat tertuang dalam bentuk sastra.  Saat ini sastra mengalami kemajuan, dapat dilihat pada acara-acara yang berhubungan dengan ruang sastra seperti pertunjukan teater, lomba puisi, cerpen, novel, dan juga munculnya beberapa media cetak yang khusus memuat karya sastra. Namun, hal ini hanya dapat dirasakan oleh para pemerhati dan yang memiliki ketertarikan terhadap sastra. Jika di lihat dari segi peminat sastra, saya pikir semakin bertambah walau dalam porsi yang tidak besar.  Namun dalam segi pengkajian sastra atau penganalisisan sastra, pelajar saat ini masih kurang memiliki ketertarikan khusus. Membuat karya sastra sekiranya sangat menarik tinimbang mengkaji karya sastra.

Pendidikan mencakup pengajaran, maka diperlukannya pengajaran bahasa dan sastra. Hal ini menunjukkan bahwa, guru dan lingkungan keluarga yang memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan kualitas bahasa dan sastra. Penanaman pengajaran bahasa dan sastra sejak dini mampu membawa anak untuk meningkatkan kualitas dirinya dalam segala aspek. Sastra dan bahasa jelas dekat dari kegiatan membaca, dan kebiasaan membaca menunjang untuk menguasai ilmu pengetahuan apapun. Nurgiyantoro (2005:vi) menyatakan bahwa penyediaan buku bacaan sastra kepada anak-anak yang tepat sejak dini, sejak masih bernama anak, diyakini akan membantu literasi dan kemauan membaca anak pada perkembangan usia selanjutnya.

Berkaitan dengan penjelasan di atas, bahasa maupun sastra dapat berkembang dengan sangat cepat jika sejak dini sudah ditanamkan pengajaran membaca sastra dan bahasa. Karena membaca adalah salah satu kegiatan yang dapat menunjang pengetahuan lainnya. Dibidang bahasa dan sastra membaca adalah syarat utama untuk menggali bahasa dan sastra itu sendiri.

Komentar

Postingan Populer