Bapak pendidikan Indonesia
Assalamualiakum teman baca semua. Kali ini aku mencatat teks biografi berdasarkan video Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan yang Bersuara Lantang yang ada di akun youtube Kok Bisa.
https://www.youtube.com/watch?v=GVpvL3dextw
Gambar: liputan6.com
Bapak pendidikan Indonesia. Sebutan yang akan terus dilekatkan kepada seorang pendidik bersahaja yang rela melepas jubah kebangsawanannya agar bisa berbaur dan merakyat. Tapi jarang kita tahu, sebelum menggagas filosofi pendidikan kita, beliau memulai langkahnya sebagai seorang aktivis, pejuang, dan wartawan cerdas dan tajam dalam mengkritik penjajahan. Dialah Ki Hadjar Dewantara.
Terlahir dikeluarga
bangsawan dengan nama Raden Maswardi Suryaningrat, ia lahir dengan tubuh yang
sedikit berbeda. Sampai-sampai sang ayah memberikan nama pena yang lucu buatnya.
Namun menurut sahabat sang ayah, bentuk fisik inilah yang menandakan sang bayi
yang akan berpengaruh besar nantinya. Sebagai seorang bangsawan muda, Suwardi
kecil memiliki hak istimewa yang tidak dimiliki anak lainnya. Lalu dimasa
remaja beliau pun mendapatkan kesempatan untuk bersekolah dokter di Batavia secara
cuma-cuma. Namun dikarenan tubuh yang sakit-sakitan beliau harus tidak naik
kelas dan dicabut beasiswanya walaupun pencabutan ini dicurigai karena ada
motif politis dibaliknya (Suwardi dituduh membangkitkan semangat memberontak
terhadap Pemerintahan Hindia Belanda).
Gagal menjadi dokter
tidak lantas membuatnya hilang arah malah ia menemukan kekuatan baru dengan
bersenjata kertas dan pena. Tulisan-tulisan Suwardi menarik perhatian dua
pemuda lainnya yang juga tengah membangun pergerakan, yaitu dokter Cipto dan Douwes Dekker. Tiga orang inilah yang kemudian bahu membahu
menyebarkan ide indonesia merdeka lewat partai politik pertama di Nusantara. Ibarat
mendapatkan angin di sana Suwardi semakin garang mengkritik ketidakadilan yang
menimpa bangsanya. Puncaknya ia menuliskan sebuah kritik tajam yang ditunjukkan
kepada bangsa penjajah. Tulisan yang sangat ironis menyindir perayaan
kemerdekaan belanda di tanah sebuah bangsa yang sedang mereka jajah dengan
ongkos yang harus mereka bayar oleh orang-orang tertindas.
Merahlah wajah dan telinga Belanda, suara lantang
Suwardi dianggap sudah keterlaluan. Bersama rekan seperjuangan tiga serangkai
itu pun dibuang ke negeri Belanda. Raga boleh diasingkan tapi bara dalam jiwa
tegar menyala di tengah pengasingan suwardi justru tercerahkan, ia mengenal
gagasan pendidikan dari tokoh-tokoh besar yang ide-idenya kelak membawanya ke
arena juang yang sama.
Kembali ke tanah air jalan terjal masih dihadapinya. Suwardi
lagi-lagi harus berhadapan dengan pihak pemerintah kolonial. Celakanya kali ini
ia harus sampai berdekam di penjara tapi dari balik jeruji hatinya gelisah
mendengar kabar sang isteri yang mengalami pendarahan parah sehabis melahirkan
anak ketiga. Lalu, di sinilah titik balik itu. Pada satu kesempatan sang isteri
mengingatkan Suwardi tentang janjinya kepada sang guru agar mau mendidik
kaumnya yang masih tertindas. Bagai mendapat ilham Suwardi pun segera bersiap
lahir menjadi sosok yang baru. Ketika bebas ia lekas mendirikan sebuah sekolah,
taman siswa Namanya sebuah cara perjuangan yang ia pilih untuk memperkuat rakyat
dengan senjata terhebat, pendidikan. Ia juga menanggalkan nama kelahirannya
menggantinya dengan nama panggilan yang setara.
Ki hajar dewantara, mimpinya sangat besar dan melampaui
jaman. Cita-cita untuk meraih kemerdekaan bukan hanya merdeka dari penjajahan
bangsa-bangsa tapi juga kebodohan yang memenjara inilah sumbangsih terbesar
yang membuatnya dikenang sebagai bapak Pendidikan indonesia kelak.
Perjuangan melawan penjajah tidak melulu dengan
senjata. Kisah dari seorang dokter rakyat membela kaumnya dengan cuma-cuma.
Juru ketik yang rajin mengkritik atau pun seorang pendidik yang rela turun dan
meninggalkan zon anyaman. Menyadarkan kita kalau perjuangn itu adalah tentang
memiliki ide dan mimpi yang besar. Butuh tiga dekade bagi tiga serangkai sampai
cita-cita kemerdekaan dinikmati oleh kita semua hingga hari ini. Sekarang
giliran kita utntuk menentukan mimpi dan cita-cita besar bagi indonesia di masa
depan. Dan seperti biasa terimakasih
Komentar
Posting Komentar